Quotes

“Don’t wait until tomorrow what you can do today:)”

Pengalaman akan Kebesaran Tuhan



11 March 2015

Kisah ini didasari pada kisah nyata.

Antara Hidup dan Mati


       Saya dilahirkan oleh seorang  pasangan suami istri yang sama-sama bekerja. Mereka berdua bekerja untuk kami, abang saya dan saya. Saya lahir pada bulan Februari di sebuah rumah sakit di Jakarta Selatan. Setiap tahun saya terus berkembang dengan keadaan normal. 
 
Foto berumur 4 tahun
      Pada usia 4 tahun, dimana usia itu teman-teman sebaya saya sedang bersenang-senang, bermain, bahkan belajar bersama. Tapi tidak untuk saya, saya mengalami sakit yang bisa dibilang parah. Pada malam hari, kedua orangtua saya panik karena melihat kondisi saya yang demam disertai kejang dengan posisi mata melihat ke atas, dan gigi yang terkunci. Lalu saya langsung dilarikan ke rumah sakit Harapan Kita dan di opname. Dari hasil diagnosa, kata dokter terkena sakit tyfus. Dari hari ke hari keadaan semakin memburuk, pengambilan darah terus dilakukan kemudian baru terlihat timbulnya bintik merah dan ternyata saya terkena demam berdarah akut stadium 4. Sampai akhirnya saya harus masuk ke ruang ICU. Selama diruangan ICU semua alat sudah terpasang dibadan saya. 


Antara sadar dan tidak entah apa yang saya lihat pada saat itu, saya hanya melihat beberapa orang menggunakan baju hijau, dan seseorang yang berada di samping saya persis yaitu Ibu saya. Setiap hari orangtua saya menanyakan perkembangan dan selalu melihat kondisi saya. Suatu saat ibu saya menanyakan bibir saya yang pecah-pecah, dan ternyata kata dokter, saya mengalami pendarahan  yang keluar dari mulut pada malam hari. 

Ibu saya khawatir dengan keadaan saya, dia stress berat dan tidak mau makan/ minum, yang ada dipikirannya ialah rasa ketakutan akan kehilangan anak perempuannya.  Dimalam masa krisis dokter menyarankan agar banyak berdoa, tawakal dan berserah diri kepada Allah. Pada saat itulah kedua orang tua saya tidak bisa berbuat banyak, kecuali hanya berdoa, dan selalu berdoa. Mereka juga meminta bantuan dari guru-guru ngaji seperti ustad/ustadzah untuk berdoa memohonkan kepada Allah untuk kesembuhan saya. Dan………….Alhamdulillah berkat kebesaran Allah dan kuatnya doa, saya bisa melewati masa krisis. Terima kasih ya Allah.

Dari peristiwa ini, Tuhan sedang menguji umatnya dan Tuhan tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan seorang hambanya. Saya percaya bahwa dibalik suatu peristiwa pasti ada hikmahnya. Tuhan memberikan cobaan ini agar menguatkan keimanan dan ketaatan seorang hambanya. Agar selalu banyak bersyukur, berdoa, dan selalu mengingat kebesaran-Nya.  Saya percaya setiap keyakinan, kekuatan iman dan doa, jika hambanya selalu meminta dengan tulus Inshaa Allah akan dikabulkan.

4 comments:

  1. Subbhanallah maha besar kekuatan Allah Swt.. Tidak ada obat yang paling kuat kecuali Doa, tidak ada yang bisa menghendaki apa kita akan sembuh atau tidak kecuali Allah :)
    Saya beri nilai 88 buat Ghina :)

    ReplyDelete
  2. Terimkasih Ghin udh share ceritanya buat aku semakin bersyukur atas hidup. Sangatlah luar biasa kuasa Tuhan yg nyata kita rasakan setiap hari :)) nilai untuk km 83 yaa. Tetap selalu mensyukuri hidup ya ghin dan terus bagikan semangat positifmu dengan tersenyum

    ReplyDelete
  3. Tuhan memang selalu ada dalam hidup kita, kita harus selalu bersyukur atas semua yang kita miliki :) Terus semangat dalam hidup dan selalu bersyukur :))
    Saya bingung untuk memberikan nilai karena ini adalah pengalaman nyata bukan ringkasan materi :) kalau memang harus dinilai 85 buat Ghinna :)

    ReplyDelete
  4. Terimakasih teman-teman atas penilaiannya. Semoga dari kejadian ini kita bisa semakin bersyukur atas nikmat dan karunia yang telah Tuhan kasih untuk kita semua.:)

    ReplyDelete