Kompas, Selasa 06
Januari 2015
Merasakan
Harapan Keluarga Korban
Ketika menara pengawasan Lalu
Lintas Udara Bandara Internasional Soekarno-Hatta menghubungi kantor badan SAR
Nasional terkait hilangnya sinyal pesawat AirAsia QZ 8501 pada 28 Desember
2014, Marsekal F Henry Bambang Soelistyo segera mengerahkan unsur kekuatan Basarnas
yang diawali dari pos di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung.
Beliau langsung menghubungi TNI
Angkatan Laut dan Angkatan Udara untuk menggerakan unsur kekuatannya yang
berada dibawah TNI. Pada saat itu terdapat 12 kapal Basarnas, kapan TNI AL, Polisi
air, pesawat dan dua helicopter milik TNI AU serta 2 helikopter Basarnas yang
langsung bergerak menuju titik hilangnya AirAsia.
Baginya yang sebenarnya sangat
berkepentingan atau berharap pada keberhasilan operasi SAR adalah keluarga
korban. Karena itu Beliau harus menempatkan segala upayanya hanya untuk
memenuhi harapan keluarga korban. Beliau menyempatkan diri untuk hadir di
Surabaya karena ada keluarga korban yang ingin bertemu, dan sesampainya disana
beliau disambut dengan senyuman sehingga membuat dirinya merasa puas. Hal inilah
yang menyemangatinya untuk memenuhi harapan mereka.
Memang sudah menjadi kewajiban Basarnas
untuk membantu pelayanan sebuah musibah karena nyawa tidak mempunyai cadangan. Berusaha
semaksimal mungkin untuk mewujudkan harapan keluarga korban bukanlah hal kecil,
kegiatan ini memerlukan tanggung jawab dan resiko yang sangat besar. Saya sangat
berterima kasih kepada Bapak Henry, karena ketidaklalaian beliau akan tugas
dan rasa kemanusiaan yang tinggi untuk menolong keluarga korban dengan usaha
yang semaksimal mungkin.
Ghina Aninnas
1801396243
LA64_Psikologi
No comments:
Post a Comment